Bantuan
Panduan dan tahapan cara menulis konten dan membuat akun kontributor di Bianity
Tahapan Membuat Akun di Bianity
- Masuk ke halaman pembuatan akun sobat gansis
- Isi data diri
- Cek kotak masuk di alamat email untuk pesan email yang dikirimkan
- Buka tautan aktivasi yang ada untuk mengaktivasi akun
- Untuk akun sobat gansis ada tahapan khusus yaitu ulasan oleh Editor
- Selesai
Tahapan Menulis di Bianity
- Masuk ke halaman masuk dasbor Bianity atau bisa melalui tombol "Kirim Tulisan" di halaman utama web Bianity
- Di halaman utama, klik area "Tulis Kontenmu"
- Pilih topik artikel yang akan ditulis dan unggah foto sampul dengan resolusi minimal 1000x720px
- Bila artikel sudah ditulis, tulis juga sedikit rangkuman artikel agan pada bagian "Intro Artikel"
- Ketikkan label yang berkaitan dengan isi artikel yang dipisah dengan tanda koma
- Klik tombol status artikel agan ke "Terbitkan" atau "Simpan"
- Tunggu sampai artikel agan berhasil di moderasi oleh tim Bianity
- Artikel akan segera diulas oleh tim redaksi Bianity
Cara Sukses Menulis di Bianity
Bianity adalah platform media kolaboratif. Artinya, selain membaca konten, agan juga dapat membuat akun, berkomentar, hingga mengunggah tulisan.
Nah, bila tulisanmu ditolak moderator, mungkin ada yang tidak cocok dengan 2 hal ini: Pertama, identitas; kedua, kontennya. Yuk, kita bahas satu per satu.
Identitas
Terdapat 3 hal yang dilihat moderator, yaitu nama, biodata, dan foto.Nama: Gunakan nama asli, bukan nama samaran.
Biodata: Cantumkan apa pekerjaanmu, bikinlah pembaca (atau moderator) mudah mengenalimu. Bila agan mahasiswa, tulislah bahwa agan mahasiswa—lengkapi dengan nama kampus dan jurusanmu.
Foto: Unggahlah foto diri yang jelas sehingga wajah anda dapat teridentifikasi moderator. Jangan gunakan foto orang lain.
Konten
Sekarang, kita bicara konten. Banyak hal yang menentukan suatu tulisan diterima atau ditolak. Setidaknya ada 3 hal yang dicek oleh moderator, yaitu substansi, penulisan, foto.
Substansi: Buatlah opini dan/atau cerita, orisinal, semenarik mungkin. Gunakan tutur kata yang sopan.
Bila hendak mengkritik, sertakan pendukung argumen yang kuat. Banyak tulisan ditolak karena kritiknya hanya kata-kata tanpa data.
Penulisan: PUEBI—Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia—adalah kunci. Paling gampang, jangan menulis HURUF KAPITAL SEMUA—atau huruf kecil semua di judul. PUEBI mengatur mana yang KAPITAL mana yang kecil.
Ini adalah tautan ke Kamus Besar Bahasa Indonesia dari pemerintah: https://kbbi.kemdikbud.go.id/, silakan menggunakannya.
Tipo, tipo, tipo. Entah sudah berapa banyak tulisan ditolak karena kebanyakan tipo. Redaktur Bianity hanyalah manusia yang kemampuan dan tenaganya terbatas, tidak mungkin bisa mengedit seluruh tulisan yang masuk. Maka itu, tolong, jangan tipo. Tips: Bacalah lagi tulisanmu, teliti, dan tak perlu terburu-buru.
Foto: Paling aman, unggah foto yang diambil sendiri. Bila mau mengunggah karya orang lain, pastikan agan tidak sedang melanggar hak cipta.
Sudah? Begitu saja?
Sebenarnya, tidak. Berikut sejumlah unsur lain yang bisa jadi bikin tulisanmu ditolak:
Spam, iklan, komersial, jualan.
Memuat backlink/tautan ke laman atau konten di luar Bianity.
Mengandung pornografi.
Dianggap membahayakan atau mengarah tindakan berbahaya.
Mengandung konten kekerasan.
SARA.
Isi tulisan mirip atau telah tayang di tempat lain.
Dan bisa saja tulisanmu dianggap tidak akan memberikan nilai bagi pembacanya.
Jangan menyerah
Menulis di Bianity sama dengan menulis untuk publik. Agan akan masuk ke komunitas besar Bianity yang tersebar se-Nusantara—juga luar negeri. Maka itu, jangan menyerah bila tulisanmu ditolak. Bikin lagi dan ajukan kembali. Karena bagaimana pun, seperti kata Pramoedya Ananta Toer,
Menulis adalah bekerja untuk keabadian.